MIMPI MENURUT ISLAM
Bicara mengenai MIMPI MENURUT ISLAM adalah hal yang cukup menarik, terlebih untuk anda yang memang sedang mencari MIMPI MENURUT ISLAM. Nah kami sudah menyiapkan data yang cukup akurat untuk Anda baca, yang memang mengulas tentang makna / arti atau tafsir mimpi yang diambil dari sumber yang terpercaya.
Ada beberapa literatur yang memang secara khusus membahas tentang arti mimpi, tafsir mimpi, alamat mimpi, firasat mimpi dan semua hal yang berkaitan dengan pembacaan atau tafsir dari mimpi yang kita alami. Salah satu yang cukup familiar atau banyak dikenal oleh masyarakat kita adalah Primbon Jawa, dalam primbon meramalkan tentang "pesan-pesan" yang tersembunyi dibalik mimpi yang kita alami.
Literatur yang kedua, yang cukup banyak dipercaya adalah Tafsir mimpi menurut islam. Dijaman Nabi-nabi dahulu, mimpi merupakan salah satu cara untuk menerima Wahyu dari Allah, seperti kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Muhammad SAW, dan banyak lagi nabi lainnya. Bahkan didalam Kitab Suci pun disebutkan bahwa mimpi memang memiliki arti.
MIMPI MENURUT ISLAM
Buku Mimpi 2D - Dalam Islam, banyak ayat Al Qur'an dan riwayat Nabi yang menceritakan masalah mimpi. Contohnya, Surat Ash-Shaaffaat (37) ayat 102 yang mengisahkan mimpi Ibrahim ketika diharuskan menyebelih Ismail, putranya sendiri. Ada pula Surat Al Fath (48) ayat 27 mengenai mimpi Rasulullah SAW sebelum Perjanjian Hudaibiyah. Dan tentang mimpi-mimpi Nabi Yusuf pada Surat Yusuf (12) ayat 43. Mimpi-mimpi yang dikisahkan dalam Al Qur'an umumnya terjadi dan mengisyaratkan kenabian.
In Islam, many verses of the Qur'an and narrated by the Prophet narrate the problem of dreams. For example, Surat Ash-Shafaffaat (37) verse 102 which narrates the dream of Abraham when required to sack Ismail, his own son. There is also Surat Al Fath (48) verse 27 regarding the dream of Rasulullah SAW before the Hudaibiyah Treaty. And about the dreams of the Prophet Joseph on Surah Yusuf (12) verse 43. The dreams narrated in the Qur'an generally occur and hinted at prophethood.
Tidak hanya para nabi, ternyata para sahabat pun pernah mengalami mimpi yang pada akhirnya terbukti. Namun, tidak seperti mimpi para nabi yang sangat terang dan tidak harus diinterpretasikan karena merupakan wahyu dari Allah, mimpi para sahabat ada yang perlu diinterpretasikan atau ditafsirkan terlebih dahulu. Misalnya, mimpi Abu Bakar yang menaiki tangga bersama Rasulullah, tetapi mereka berselisih dua anak tangga. Dalam interpretasinya, Abu Bakar menyatakan bahwa kematiannya akan datang dua tahun setelah Rasulullah, dan itu benar-benar terjadi. Sebaliknya, contoh mimpi yang tidak perlu diinterpretasikan antara lain mimpi Bilal yang melafazkan bacaan-bacaan azan. Setelah melapor kepada Rasulullah SAW, Rasul mengatakan bahwa mimpinya benar.
Not only the prophets, it turns out that the friends had experienced a dream that eventually proved. However, unlike the dream of the prophets who are very bright and should not be interpreted because it is a revelation from God, the dreams of the Companions are there that need to be interpreted or interpreted first. For example, Abu Bakr's dream of climbing the ladder with the Messenger of Allah, but they are at odds of two steps. In his interpretation, Abu Bakr stated that his death would come two years after the Messenger of Allah, and it really happened. In contrast, examples of dreams that do not need to be interpreted include Bilal's dreams that recite the azan passages. After reporting to Rasulullah SAW, the Apostle said that his dream is true.
Mengenai arti mimpi secara umum, Rasulullah SAW bersabda (HR Bukhari dan Muslim),
Regarding the meaning of dream in general, Rasulullah SAW said (Bukhari and Muslim),
"Mimpi itu ada tiga. Mimpi yang baik merupakan kabar gembira dari Allah. Mimpi yang menyedihkan berasal dari setan, dan mimpi yang datang dari obsesi seseorang. Jika salah seorang di antara kalian mimpi yang menyedihkan, hendaklah dia bangun lalu shalat dan tidak menceritakannya kepada orang lain".
"There are three dreams: Good dreams are good news from God, sad dreams are from devils, and dreams come from someone's obsession If one of you is a sad dream, let him rise and pray and not tell people other".
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda (HR Bukhari dan Muslim),
In addition, Rasulullah SAW also said (Bukhari and Muslim),
"Mimpi yang baik adalah dari Allah, sedangkan mimpi yang menakutkan berasal dari setan. Barangsiapa bermimpi yang tidak menyenangkan, hendaklah dia meludah ke sebelah kirinya tiga kali dan berlindung diri kepada Allah dari setan, sehingga mimpi tersebut tidak membahayakannya."
"A good dream is from God, while a frightening dream comes from Satan." Whoever dreams unpleasant, let him spit to his left three times and take refuge in God from the devil, so that the dream does not harm him. "
Selanjutnya, pada tahun-tahun jauh setelah Rasulullah, muncul ilmuwan Abu Bakar Bin Ali Muhyiddin Alhatimim Attha'i atau yang populer dengan sebutan Ibn Arabi (17 Agustus 1165 - November 1240) di Spanyol yang membahas masalah interpretasi mimpi. Pendekatan yang digunakan Arabi untuk menganalisis mimpi adalah ilham intuitif karena dia seorang sufi.
Furthermore, in the years long after the Messenger of Allah, appeared the scientist Abu Bakr Bin Ali Muhyiddin Alhatimim Attha'i or popularly known as Ibn Arabi (17 August 1165 - November 1240) in Spain which discussed the problem of dream interpretation. The approach used by Arabi to analyze dreams is an intuitive inspiration because he is a Sufi.
Secara umum, menurut Arabi, mimpi adalah bagian dari imajinasi atau tempat penampakan wujud-wujud spiritual, para malaikat dan roh, tempat mereka memperoleh bentuk dan figur-figur "rupa penampakan" mereka, dan karena di sana konsep-konsep murni dan data indra bertemu dan memekar menjadi figur-figur personal. Dan interpretasi mimpi menurutnya bahwa segala sesuatu datang dalam alam imajinasi karena ditafsirkan. Ini berarti sesuatu itu sendiri memiliki bentuk tertentu yang muncul dalam bentuk lain sehingga sang penafsir mendapatkan sesuatu dari bentuk yang dilihat oleh si pemimpi kepada sesuatu itu sendiri.
In general, according to Arabi, dreams are part of the imagination or the appearance of spiritual beings, angels and spirits, in which they gain their form and "visions" appearance, and because there pure concepts and sensual data meet And blossoming into personal figures. And the interpretation of dreams according to him that everything comes in the realm of imagination because it is interpreted. This means that something itself has a certain form that appears in another form so that the interpreter gets something from the form that the dreamer sees to the thing itself.
Tafsir Mimpi Lainnya:
Memuat...
Itulah MIMPI MENURUT ISLAM, jika itu merupakan pertanda yang baik, maka selayaknya kita bersyukur, karena mimpi yang baik datangnya dari Allah. Lalu bagaimana bila mimpi yang kita alami tersebut ternyata bermakna kurang baik atau firasat buruk?. Alangkah baiknya jika kita selalu waspada dan berhati-hati dalam setiap ucapan maupun tindakan.
0 Response to "MIMPI MENURUT ISLAM"
Posting Komentar